Umumnya, perempuan mendapat menstruasi pada masa akil balik. Masa akil balik pun beragam antara tiap wanita. Antara usia 11 hingga 16 tahun.
Ada dua jenis amenorea, primer dan sekunder. Amenorea primer merujuk pada perempuan yang tidak mendapat haid sejak usia akil balik hingga dewasa. Sedangkan amenorea sekunder adalah kondisi dimana seorang perempuan pernah mengalami menstruasi dan tiba-tiba berhenti hingga setidaknya tiga bulan berturut-turut.
Kasus amenorea sekunder lebih sering terjadi ketimbang amenorea primer.
Penyebab
Amenorea primer
- Kelainan kromosom. Beberapa jenis kelainan kromosom dapat menyebabkan sel telur terganggu sehingga berpengaruh pada siklus menstruasi.
- Gangguan pada kelenjar hipotalamus.
- Organ vagina yang tidak sempurna. Pembentukan organ kelamin yang tidak sempurna semasa janin bisa menyebabkan seorang perempuan tidak memiliki bagian vagina dengan sempurna. Misalnya seorang perempuan tidak memiliki uterus, rahim, atau bahkan vagina. Organ vagina yang tidak sempurna berpengaruh pada siklus menstruasi.
- Gangguan pada kelenjar pituari. Kelenjar pituari adalah kelenjar yang bertanggungjawab pada siklus menstruasi perempuan. Jika kelenjar ini mengalami gangguan seperti tumor, peradangan, ataupun infeksi maka siklus menstruasi ikut terganggu.
- Struktur vagina yang tidak normal. Bentuk dari vagina, baik bentuk luar ataupun dalam, berpengaruh pada siklus menstruasi. Menstruasi bisa saja terjadi, tapi karena bentuk vagina yang menghalangi darah haid keluar tubuh, maka menstruasi dianggap tidak pernah terjadi.
Amenorea sekunder
- Kehamilan. Selama kehamilan, kaum wanita tidak akan mendapat haid. Ini merupakan penyebab terbanyak dari amenorea sekunder
- Penggunaan pil kontrasepsi. Beberapa jenis alat kontrasepsi seperti pil KB bisa membuat siklus menstruasi terganggu. Menstruasi bisa kembali normal jika penggunaan pil KB dihentikan.
- Masa menyusui. Ibu yang sedang dalam masa pemberian ASI eksklusif seringkali tidak mendapat haid, meski sudah melahirkan. Kehamilan bisa berdampak panjang terhadap siklus menstruasi.
- Beban pikiran atau stres. Beban pikiran yang terlampau berat bisa berpengaruh terhadap kelenjar hipotalamus yang mengatur keseimbangan hormon tubuh. Jika hormon tubuh terganggu, siklus haid dan pembuahan bisa terhenti sementara. Menstruasi akan datang kembali jika si perempuan sudah tidak stres.
- Pengaruh obat. Beberapa jenis obat bisa berpengaruh pada siklus menstruasi. Misalnya obat jenis antidepresi, antipsikotik, dan obat kemoterapi.
- Gangguan keseimbangan hormon tubuh.
- Kelebihan atau kekurangan berat badan. Kelebihan ataupun kekurangan berat badan bisa mengganggu fungsi hormonal tubuh. Perempuan yang memiliki kelainan pada makanan seperti anoreksia atau bulimia seringkali mengalami amenorea.
- Olahraga yang terlalu berat. Wanita yang gemar berolahraga berat bisa mengalami gangguan siklus haid.
- Gangguan pada kelenjar tiroid. Gangguan pada kelenjar ini bisa menyebabkan produksi prolaktin, hormon yang bertanggungjawab pada kesuburan wanita, terganggu. Akibatnya siklus menstruasi ikut terganggu.
Penanganan
Penanganan pada kasus amenorea bergantung dari penyebabnya. Jika disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan berat badan, maka cara penangannaya dengan mengubah pola hidup sehari-hari. Jika disebabkan oleh gangguan kelenjar tiroid atau pituari, maka cara penanganannya dengan pemberian obat-obatan.
Ada beberapa kiat yang bisa dilakukan agar terhindar dari amenorea, diantaranya :
- Ubah pola hidup agar lebih sehat
- Seimbangkan antara kerja, rekreasi, dan istirahat.
- Kurangi beban pikiran atau stres.
- Waspadalah jika tidak mendapat haid selama tiga bulan. Segera periksakan ke dokter ahli kandungan.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !